Bagikian Artikel ini

Jumat, 31 Desember 2010

Ditemukannya Lubang Hitam yang Hilang

Para astronom telah menemukan sebuah lubang hitam (black hole) masif yang sedang bertumbuh. Penemuan yang dicapai dengan memanfaatkan teleskop antariksa Spitzer dan Chandra tersebut merepresentasikan sekumpulan besar populasi yang selama ini dianggap telah hilang. Penemuan ini mengandung implikasi bahwa terdapat ratusan juta lubang hitam yang sedang bertumbuh di alam semesta muda, lebih dari dua kali lipat dari yang sebelumnya diketahui.
Saat alam semesta masih berusia muda, lubang hitam aktif yang supermasif dapat berada di mana saja. Penemuan ini juga merupakan bukti langsung pertama bahwa semua, atau paling tidak sebagian besar galaksi masif di alam semesta yang jauh menghabiskan masa mudanya dengan membangun lubang hitam raksasa pada pusatnya.
Selama beberapa dekade, populasi lubang hitam aktif dianggap telah hilang. Struktur berenergi tinggi tersebut adalah kelas dari lubang hitam yang disebut quasar (quasi stellar). Quasar tersusun atas awan gas berbentuk donat yang melingkupi serta membentuk sebuah lubang hitam supermasif. Gas dan debu yang terhisap oleh lubang hitam memanas dan melepaskan radiasi sinar-X yang dapat dideteksi sebagai cahaya yang berpendar di antariksa. Namun quasar itu sendiri tidak dapat dilihat secara langsung karena terhalangi oleh debu dan gas di sekelilingnya.
Hasil penelitian selama 30 tahun menunjukkan bahwa semestinya terdapat lebih banyak quasar di alam semesta, namun hingga kini kita tidak tahu dimana mencarinya. Demikian seperti dijelaskan Emanuele Daddi dari Commissariat l’Energie Atomique di Prancis yang memimpin penelitian ini.
Daddi dan timnya telah mempelajari 1000 galaksi masif yang diselubungi debu yang sedang aktif membangun bintang-bintangnya, namun selama ini dianggap tidak membentuk quasar. Galaksi-galaksi tersebut memiliki massa yang kurang lebih sama dengan galaksi Bima Sakti kita, namun memiliki bentuk yang tidak beraturan. Terletak pada jarak antara 9 hingga 11 miliar tahun cahaya, galaksi-galaksi tersebut eksis pada saat alam semesta masih berusia muda, antara 2,5 hingga 4,5 miliar tahun cahaya.
Pada saat para astronom mengamati lebih dekat galaksi tersebut melalui perangkat inframerah pada teleskop Spitzer, mereka menemukan bahwa sekitar 200 galaksi diantaranya melepaskan sinar inframerah dalam jumlah yang tidak biasa. Data sinar-X dari Chandra, bersama sebuah teknik yang dinamai “stacking” mengungkapkan bahwa galaksi-galaksi tersebut menyembunyikan quasar berukuran besar didalamnya. Para ilmuwan kini menduga bahwa quasar memanaskan debu pada awan berbentuk donat yang melingkupinya, dan sebagai akibatnya melepaskan sinar inframerah.
“Kami telah menemukan populasi terbesar dan quasar tersembunyi di alam semesta muda,” jelas Daddi. Sebelumnya, hanya sejumlah kecil lubang hitam yang paling berenergi yang berhasil dideteksi oleh para ilmuwan.
Quasar-quasar yang baru ditemukan ini membantu menjawab pertanyaan fundamental mengenai bagaimana sebuah galaksi masif berevolusi. Para astronom kini dapat memahami bahwa kebanyakan galaksi masif secara ajek membangun bintang-bintang dengan lubang hitam secara simultan hingga ukurannya menjadi terlalu besar dan lubang-lubang hitam yang terbentuk akhirnya menghentikan proses pembentukan bintang.
Observasi ini juga menunjukkan bahwa terjadinya tabrakan antar galaksi tidak memainkan peran sebesar seperti yang sebelumnya dikira dalam hal evolusi galaksi. Menurut teori, penggabungan (merger) antar galaksi diperlukan untuk menyulut aktifitas quasar, namun kini kita dapat melihat bahwa quasar dapat menjadi aktif dalam galaksi yang tanpa gangguan. Demikian seperti dijelaskan David Alexander dari Durham University, Ingrris.
Observasi ini dilakukan sebagai bagian dari apa yang disebut Great Observatories Origins Deep Survey (GOODS), suatu survey terhadap alam semesta jauh dalam multi panjang gelombang yang paling sensitif hingga saat ini. (spitzer.caltech.edu/Media/releases/)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Blog Archive